Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

KEEP YOUR STUPIDITY!

Akhirnya, dia menikah. sudah dari awal tahun 2020 kemarin tapi aku baru tahu hari ini. Iya, dia yang kasi aku alamat palsu, Dia yang kubuatkan puisi, Dia yang jadi tokoh dalam cerpenku, Dia yang ternyata masih aku tunggu sampai sekarang even its already 8 years. 8 tahun yang sia sia ternyata hahaha. Dia akhirnya menikah dengan perempuan cantik yang mungkin sudah lama ia mengenalnya atau baru saja dia kenal tapi dia jatuh cinta pada pandangan pertama seperti aku yang pertama kali melihatnya. Dia menikah dan itu bukan denganku. Padahal selalu aku berharap bahwa mungkin siapa tahu dia akan datang suatu saat nanti, datang kepadaku. Hahahaha aku emang bodoh. Menunggu sia sia seperti ini.  Kemarin tanpa sengaja aku buka blocked account di IG dan menemukan profilnya. Aku jadi ingat setelah dia memberiku alamat palsu aku langsung block IG nya. Aku lihat kembali profile akunnya yang ia private. Foto profilnya ganti, dia sendirian duduk. Terakhir kali aku lihat PP nya sama cewek. Aku merasa b

Friend Zone

            Hujan lagi, begitu katamu. Lalu kita berhenti di depan warung. Ngiyup, begitu biasa kita bilang. Aku mencium aroma sedap dari warung bakso sambil melirik ke arahmu yang sibuk melepas jaket. Kamu tersadar, dengan cepat melihatku. "Nggak usah. makan di rumah aja." Aku cemberut masih berusaha merayumu tapi kamu tetap dengan tegas menolak. Dan aku pun ngedumel dalam hati, "ih pelit amat." Saat itu kita masih SMA yang pasti uang saku kita juga nggak seberapa. makan diluar dengan mu adalah sesuatu yang spesial karena kita mesti menyisihkan rupiah seminggu untuk sekedar menikmati KFC ala-ala ditempat tongkrongan gaul di tengah kota. "Hujan lagi.Mesti kalau kita pulang jam segini selalu turun hujan." Katamu. "Kamu juga gitu, mesti ga pernah bawa jas hujan. Kalau besok ga bawa jas hujan mending kamu naik bis aja. " Ocehmu lagi. Aku hanya nyengir melihat mu cemberut. Aku suka hujan. Karena hujan membuatku lebih lama menikmati waktuku bersam