Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Jahiliyah

Apa yang sudah terjadi pada Negeri ini sudah tidak lagi dapat ditangani oleh para dewan, penegak hukum   pun angkat tangan. Semuanya menyerah, Hukum Negara porak poranda, Hukum agama bahkan hanya dilihat sebelah mata. Dengan mengaku kebebasan dan hak asasi manusia Manusia menjelma beringas bak iblis dan liar layaknya setan. Menganut zaman Belanda, perang adu domba merajalela. Tidak ada lagi kesamaan suku, agama atau asas sesama manusia, yang ada hanya kebencian dan mata-mata memerah penuh amarah yang harus dilampiaskan. Setiap hari tiada henti selalu ada manusia yang mati dan sungguh tiada lagi tempat untuk bersembunyi. Foto-foto pahlawan yang tergantung di dinding kelas tertunduk lemas, hanya isak tangis terdengar memecah kesunyian. Sebelumnya, para pahlawan selalu tersenyum bangga, Perjuangan membebaskan Negeri ini dari penjajah tidak sia-sia. Anak-anak muda begitu bersemangat belajar meraih mimpinya. Deru cita-cita dan angan membahana memenuhi seisi kelas. Membuat para pahlaw

Bosan jadi pegawai

Kaas. Karya Wilem Elsschot, diambil dari bahasa Belanda yang berarti keju. Bercerita mengenai seorang pegawai biasa bernama Laarmans yang ingin mengubah hidupnya dengan beralih profesi sebagai Tukang keju, atas bantuan dari Van schoonbeke yang menghubungkan ia dengan pengusaha keju terbesar di Amsterdam bernama Honstra. Laarmans adalah seorang yang ragu ragu tetapi bermimpi besar, ia pun antara rela dan tidak rela untuk resign dari kantornya sehingga ka kaknya yang seorang dokter membuatkan surat permohonan cuti untuk dirinya dengan alasan sakit syaraf. Permasalahan dimulai ketika Keju keju yang telah dikirimkan Honstra kepadanya tidak laku untuk dijual meskipun keju tersebut sangat enak, semua itu karena Laarmans terlalu banyak pertimbangan dan juga ragu-ragu, serta tidak memiliki basic pedagang membuat ia kesulitan memasarkan kejukeju nya, tetapi meskipun begitu ia tetap berusaha. Namun, suatu ketika Honstra, selaku pemilik keju tersebut berencana mengunjunginya, Laar

Rahasia guru private

I was a private teacher. Ketika di tahun 2011, I need to stay In Surabaya. Bisa dibayangin anak Bojonegoro ke Surabaya begitu saja sudah terkesima dengan bangunan tinggi, resto resto mewah dan Mall. Shortly, Aku jatuh cinta dengan Mall. Nah, karena kecintaan itulah hampir setiap hari aku berada di sana. Pulang kuliah, Bosen di kos, kangen rumah. Mall selalu jadi jujukan utama. Meskipun di Mall hanya nongkrong sambil minum air mata kucing tetep harus ada duit yang dikeluarkan.   Is that means, I must get a job. Tapi, jadi apa ya? Sampai suatu ketika ada teman nawarin jadi guru les private untuk anak teman ibu kosnya, SMP, semua mata pelajaran. Oke I’m ready. Setiap seminggu tigakali kesana. Ketuk pintu rumah, basa basi sebentar lalu memulai pelajaran. Ternyata dia anak yang pemalu jadi I need to make her nggak punya malu. Hahaha. Tapi, les kita tidak berlangsung lama dia harus pindah rumah. Selepas itu, Ada yang menghubungi lagi, seorang ibu-ibu. Anaknya kelas 4 SD butuh private te

Bojaksara, romantisme bercinta dengan buku.

Bojaksara. Akhirnya saya tidak kesepian lagi saat malam minggu. Pasalnya, sekarang ada agenda Bojaksara yang bakal menghiasi malam minggu saya yang biasanya kelabu. Apa sih bojaksara itu? Jadi, Bojaksara adalah komunitas baca yang ada di Bojonegoro, terbentuk tepat saat malam tahun baru. Awal mulanya sih memang sama sekali tidak disengaja, jadi tanggal 26 Desember seorang maniak buku memposting daftar buku bacaannya dan dikasilah capt, yang mau pinjem monggo. Ternyata lewat status tersebut banyak yang memberikomentar (Biasanya sepi komentar) diantara komentar tersebut ada si Chus, yang tertarik bikin kelompok baca. Bak gayung yang bersambut selama ini si maniak buku memang sudah uingin sekali bikin perkumpulan macem itu, maka diputuskanlah saat tahun baru kedua mahluk tersebut bertemu bersama tiga srikandi lain dan tarrraaaaa terbentuklah Bojaksara. Boja sendiri diambil dari bahasa sansekerta dari kata Bodjanegara yang kini dikenal dengan Bojonegoro. Bodja sendiri berarti makanan, d