Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

Bez Naslov

“Bisakah aku membicarakan siang?” Kataku padamu disuatu malam. Kau mengernyitkan dahi, menatap heran ke arahku yang terdiam menatapmu, menunggu jawaban. “Mengapa harus siang?” Tanyamu. Aku mengedikkan bahu sambil mencercap segelas Americano. “Mungkin karena malam terlalu lembab dan dingin dan…”Aku menelan ludah, lalu melanjutkan,”dan dia terlalu seperti kamu ー kelam sulit untuk aku terka. ” Jawabku sambil menunggu reaksi darimu . Tapi kau tetap acuh dan melemparkan pandangan pada sebuah lukisan didepan kita, lukisan hutan yang begitu rimbun, gelap dan sepi . Sejenak aku merasa sia-sia telah mengatakan itu. Kini diantara kita tercipta kekosongan belaka. Cuma ada suara riuh remaja yang saling bergosip ria dan jam yang berdetik lebih lambat dari biasanya. Tik … tik … Tik … Jam menunjukkan pukul 10 malam Tik … Tik … Tik … Kenapa dia juga tidak membuka suara. Apa kau marah? Pikirku sambil berusaha menelusuri kedua matamu. Kau mendongak, menghujamkan tatapan tepat kedalam mataku. Aku te

aku adalah milik hatiku

Bagaimana bisa kita mencintai orang yang sama selama bertahun-tahun dan hanya bertahan dengan kata cinta yang bahkan hanya keluar dari mulutmu seorang? Yang kau bahkan tidak pernah bertukar sapa, tidak pernah berlama-lama menatap wajahnya, yang kau bahkan sama sekali tidak mengenalnya secara keseluruhan. Kau hanya bertemu dengannya tetapi dia tidak pernah bertemu denganmu. Kau memandangi wajahnya tetapi dia tidak pernah memandangimu. Tetapi bagaimana bisa cinta tetap tumbuh dan bertahan bertahun-tahun? Bagaimana bisa cinta yang kau susun diam diam itu tetap mengakar padahal sama sekali tidak pernah disirami? bagaimana bisa?  Setiap hari cinta itu tidak pernah mati tetapi tidak pernah juga semakin menguat. Cinta itu masih sama seperti saat pertamakali kau berjumpa dengannya. Masih menggebu-gebu tiap kali kau dengar nama atau kabar darinya. Masih ada gelenyar gelenyar rindu yang bercampur luka tiap kali kau mengingatnya tetapi ada pula saatnya kau pun lupa ketika kerjaanmu membeleng