Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2019

Cinta

Cinta adalah sayup-sayup suara embun yang menitikkan bulirnya di atas daun menguning sebelum ia jatuh mengenai tanah di pekarangan berbunga itu. Cinta adalah hembusan angin yang dituntun perlahan dan mendekat pada apa yang tidak tersentuh yang kadangkala dihujani rintik gerimis di sore itu. Cinta adalah serpihan jejak yang dihapus noda noda alas sepatu di sepanjang jalan basah menuju rumahmu. Maka aku tuliskan cintaku di selembar kertas yang diam-diam kuselipkan disaku celanamu. Semarang, 30 April 2019

Dika(u); Jauh yang tak bisa ku tempuh dan dekat yang tak bisa ku ikat

Dika(u) 1 Aku kibaskan ekorku di siang yang semu dan mengerling manja. Pun, Patah-patah kata sengaja aku kirimkan dalam resah. Kau begitu saja lewat tanpa suara. Dika(u) 2 Waktu. Jarak. Rindu. Diamlah disitu. Biarkan aku yang mendaki menjumpaimu. Selepas ku genggam waktu, lalu menghampiri jarak yang diam-diam mendekat dan.. Rindu yang saling menepi pada sebuah janji ; Ku temui Engkau sore nanti. Dika(u) 3 Siang itu, ada angin yang mendesak masuk diantara celah-celah kaca jendela di atas debu yang telah kutuliskan namamu dan namaku. Dika(u) 4 Sementara angin asyik berbisik disela dedaunan,  Aku sibuk merapal mantra; meminta hujan kembali pulang Sebab katamu kau akan datang memenuhi sebuah pertemuan yang telah lama kau janjikan Dika(u) 5 Suatu kali kau pernah menafsirkanku sebagai pohon yang meranggas.  Lalu kau pun cabut bercak rindu di sekujur tubuhku dengan sebuah pertemuan di suatu m

Matamu

Photo: Google Aku tidak bisa untuk menggali lebih dalam lagi ke dalam matamu yang terasa begitu pekat dan dingin.  Di pelupuk saja aku sudah merasa akan hilang arah dan kakiku terasa berat untuk melangkah.  Tetapi hatiku menginginkan lebih.  Tersesat dalam di matamu mungkin akan menyenangkan daripada harus aku lalui jalan setapak yang terang benderang itu.  Tersesat dalam matamu mungkin akan terasa lebih menyenangkan daripada harus ku lalui jalan tanpa ujung yang penuh dengan bunga-bunga bermekaran.  Tersesat dalam matamu mungkin adalah inginku yang selama ini kupendam erat karena ragu yang menimbulkan ketakutan yang tiba tiba meluruh disekujur tubuh begitu ku injakkan kakiku di pelupuk matamu.  Maka aku berdiam diri. Memeriksa langit langit yang kelam, akankah akan runtuh jika aku memaksa masuk kedalam. Tetapi yang bisa kulihat dari matamu adalah kebisuan yang membeku. Meredam segala ingin yang meluap. Kau masih sama. Matamu tak kan pernah bisa terjamah olehku. 

Semut Kecil

Sekembalinya murai ke sarangnya,  semut kecil mengintip dibalik daun menguning; Ada sinar di binar mata, partitur nada-nada mengalun dikepala, riak kecil menggeliat ditubuhnya. Semut kecil melupa pada takdir yang telah lama disematkan Tuhan kepadanya. Semarang, 2018

REVIEW : Tinder, Bottled dan Speaky, (Dating or learning aplikasi?)

Hello gaes, welcome to this Blog! Sebagai salah satu dari banyak wanita kesepian hahaha, Download aplikasi chatting adalah sebuah pilihan nyata. Nah, ini ada 3 aplikasi yang aku download untuk membunuh kesepian ku atau untuk menghilangkan awkward moment saat temen-temen kalian pada asyik main hape sementara kalian ga ada yang ngajak chatting. hahaha, so let's zoom in those 3 applications:  1. Tinder Aplikasi dating online yang dari dulu sampai sekarang masih setia digunakan oleh pengguna nya Termasuk aku even I never get so close with them. Tapi kadang kalo lagi iseng asyik aja swipe swipe an gitu. So aku udah pake aplikasi ini kurang lebih 3 tahunan gitu. Tapi sampai sekarang nggak nyantol-nyantol juga. Aplikasi tinder memungkinkan kamu buat ketemu orang orang yang secara jarak masih bisa terjangkau dengan kamu. Biasanya dia bakal nyari yang terdekat, about beberapa miles gitu. Cuman karena ini aplikasi yang pure buat dating so buat dapet banyak swipe kudu pinter pi

Dila

Ada orang yang bisa jatuh cinta berkali-kali Ada orang yang hanya bisa bertahan di satu hati Ada orang yang bisa mengungkapkan perasaan kepada yang dicintainya Ada yang hanya bisa diam-diam mencintai Ada orang yang bersedia menunggu dengan kepastian Ada yang rela menunggu meskipun tanpa ada kepastian Ada orang yang memilih untuk sendiri Mengasingkan diri dari segala macam bentuk Cinta Bukannya ia tidak percaya, hanya saja telah berulang kali kepercayaannya dianggap debu saja Maka ia pun menutup hatinya dengan kain perca dan percaya; ia akan tetap bahagia. Semarang, Maret 2019

Sesal

Tidak ada yang pernah benar-benar pergi;  Sepi yang memukul jendela kamarmu dan tawa yang mengetuk di ujung sepatu. Sejenak saja mereka mampir,  menanyai jejakmu yang tak kunjung berakhir. Kau tegakkan kepalamu dan terus berjalan ke barat, mengacuhkan semua yang terlewat. Tidak ada lagi yang mengetuk jendela kamarmu sama halnya seperti tidak ada lagi riuh tawa di ujung ketukan sepatu. Sesekali kau berhenti,   sekedar berkabar pada batu yang tidak pernah mengkhianati rumput dan jalan, Sesekali kau diam di beberapa cabang jalan; menimang-nimang arah perjalanan. Sesekali kau dengar namamu dipanggil samar. Sesekali. Tetap saja kau tahu, Sepi tidak pernah beranjak menertawai dan kau pun juga menyadari langkahmu tidak pernah bergerak sesenti. Semarang, Desember 2018

Guguran Daun Jambu

Di pelataran, berserakan guguran daun jambu.  Kita biasa memungutinya, dulu.  Sehabis bercengkrama (mesra) yang tiada   habisnya hingga mega menjalar sampai pucuk langit dan bapakku mulai berkacak pinggang sambil memandangi kita yang masih dirundung asmara. “Saya akan pulang pak, setelah membantu Mia membersihkan halaman” Katamu sambil tersenyum dan membuatku merona. Sekarang, guguran daun jambu sudah menumpuk di halaman.  Berserak dimainkan angin nakal.  Daun jambu kering berkejar-kejaran nampak mesra.  Ibu datang membawa sapu dan cikrak. “Kita musti membersihkan halaman ini sebersih-sebersihnya.” “Percuma Bu, Angin akan merontokkan daun daun itu.” Lalu, bapak datang, menyulutkan api pada dedaunan kering sambil bilang, “Jangan kau kau kotori lagi halamanku. Gugur sudah lewat saatnya berbuah.” Harusnya sudah sejak lama aku menyadari itu.

Dila dan Kesepiannya

Aku benci begitu pulang kantor tidak kutemui siapapun di kost. Aku merasa sepi dan selalu terbayang bayang kata Chairil, “Mampus kau dikoyak sepi.” Iya sepi telah begitu sadis mengoyak-ku.   Maka begitu aku masuk kamar, sengaja tak kubiarkan lampuku nyala, aku langsung selonjoran sambil mendengarkan musik yang juga tak kalah galau. Aku persis seperti sedang syuting video clip lagu tergalau yang pernah ada. Dan aku benci, setiap hari harus seperti ini. Ketika weekend tiba dan kudapat pesan masuk dari kawan yang akan berkunjung ke Semarang dan dia meminta ijin untuk tinggal sementara di kosku aku luar biasa bahagia. Segera ku jawab.”Siap. akan aku jemput di setasiun. Tinggallah selama kau mau.”Tapi paling lama hanya untuk menghabiskan weekend saja. Ketika aku pulang kantor di hari sabtu. Kudapati ia menungguku di kamar, aku merasa seperti ada seseorang yang benar benar mengharapkanku pulang. Maka sengaja pula aku tidak ambil cuti saat kawanku kesini. Namun, Ketika minggu siang

REVIEW Yez Yez Yez All good Hostel jogja; Hostel unik yang memanjakan mata

Hello, gaes. Welcome to this Blog! Weekend kemarin aku dan temenku memutuskan untuk jalan jalan ke Jogja selama 2 hari. Bisa dikatakan ini unplanned travelling gitu. Jadi persiapan juga serba mendadak dan semuanya kita mengandalkan google. Setelah nanya nanya ke Google dengan keyword, 'Hostel yang unik dan murah di Jogja' Kami pun akhirnya menemukan beberapa opsi penginapan. Hal yang kami bandingkan pasti adalah :  1. Harga 2. Tempat (Rating review, Photo yg di upload, fasilitas) 3. Lokasi (Jauh atau tidaknya dari Malioboro) Sebelum-sebelumnya saya sendiri selalu menginap di daerah sosrowijayan. Ada losmen yang sudah jadi langganan sejak jaman kuliah tapi karena pengen mencoba penginapan lain maka perburuan dan pencarian hostel pun dimulai. Dari buanyak sekali review dari netijen, akhirnya kami memutuskan 3 hostel yang akan kami PDKT in via booking.com ataupun traveloka. Ketiga hostel itu adalah : 1. Sae sae hostel 2. Bring in house 3. Yez yez hostel.  Setelah