Tuhan diamku bukanlah keputusasaan yang didengungkan sebagian kalangan, Aku diam karena segala yang berkecamuk dalam pikiranku hanyalah kabar akan ketidakadilan Aku mengalah demi siapa? Segala yang kulakukan dianggap tidak berguna. Padamu aku mengadu Padamu juga aku berharap Karena Engkau sang pemberi kenikmatan yang selalu memenuhi hati ini dengan jutaan kelembutan dan cahaya yang Kau pancarkan, untukku hambamu yang kini harus berlari menghampiri-Mu (Pertama kali diterbitkan di blog, mengakalilakukata.blogspot.co.id)